Topologi Jaringan
Topologi
Jaringan Dan Jenis-Jenisnya
Bila
kita ingin membuat suatu jaringan, maka yang pertama harus kita buat
adalah topologi jaringannya. berikut ini adalah pengertian dari
topologi jaringan beserta dengan jenis-jenis dari topologi jaringan tersebut.
Pengertian
dari topologi jaringan adalah
hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun
jaringan , yaitunode, link danstation.
Topologi
jaringan itu sendiri dapat dibagi menjadi 5 bagian utama yaitu:
1. Topologi
Jaringan Star/Bintang
2. Topologi
Jaringan Ring/cincin
3. Topologi
Jaringan Bus
4. Topologi
Jaringan Mesh
Dibawah ini saya akan menguraikan masing-masing dari kelima
jenis topologi jaringan yagn ada diatas :
1. Topologi
Jaringan Star/Bintang

Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu ( rusak ) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node adalah Titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan meneruskan kesemua komputer yang terhubung dengan hub.

Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu ( rusak ) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node adalah Titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan meneruskan kesemua komputer yang terhubung dengan hub.
2. Topologi
Jaringan Ring/Cincin

Penempatan kabel yang digunakan dalam ring menggunakan desain yang sederhana. Pada topologi ring, setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya, dengan komputer terakhir terhubung ke komputer yang pertama. Tetapi sayangnya, jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer dalam jaringan tentu saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.
Topologi ring digunakan
dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang
membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitiveseperti video dan audio,
atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang
terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
Bagaimana
Jaringan Ring Bekerja
Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan
setiap komputer mengirim apa yang diterima dari komputer sebelumnya.
Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap komputer yang
mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang
aktif. Tidak ada akhir pada ring.
Beberapa jaringan ring melakukan token
passing. Pesan singkat yang disebut dengan token dijalankan
melalui ring sampai sebuah komputer menginginkan untuk
mengirim informasi ke komputer yang lain. Komputer tersebut lalu mengubah token tersebut,
dengan menambahkan alamatnya dan menambah data, dan mengirimnya melalui ring.
Lalu setiap komputer secara berurutan akan menerima token tersebut
dan mengirimkan informasi ke komputer selanjutnya sampai komputer dengan alamat
yang dituju dicapai atau token kembali ke komputer pengirim
(asal pengirim pesan). Komputer penerima akan membalas pesan ke asal pengirim
pesan tadi mengindikasikan bahwa pesan sudah diterima. Lalu asal pengirim pesan
akan membuat token yang lain dan menaruhnya di dalam jaringan,
dan token tersebut akan terus berputar sampai ada komputer
lain yang menangkap token tersebut dan siap untuk memulai
pengiriman.
3. Topologi
Jaringan Bus

Topologi jaringan bus merupakan beberapa simpul/node dihubungkan dengan jalur data (bus). Topologi Bus menyediakan 1 saluran untuk komunikasi semua perangkat sehinga setiap perangkat harus bergantian menggunakan seluran tersebut. Oleh karena itu, hanya ada 2 perangkat yang saling berkomunikasi dalam suatu saat. Masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua mempunyai hierarki yang sama. Untuk mengefisiensikan penggunaan jaringan, digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detected) yang dapat mengurangi terjadinya masa tenggang (saluran kosong) dengan mendeteksi tabrakan informasi.
Topologi
bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal penggunaan jaringan
komputer karena topologi yang paling sederhana dibandingkan dengan topologi
lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk
seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut menggunakan
topologi bus.
Dalam
topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data
yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan
hanya akan diterima oleh komputer yang dituju. Karena hanya satu komputer saja
yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat
berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin
banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya
unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat. Sinyal yang dikirimkan oleh satu
komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya.
Jika
sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau
dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik
arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena
untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk
mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukana adanya
terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut
harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan
menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari
sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.
Topologi
bus terdiri daripada beberapa komputer yang disambungkan kepada satu kabel
utama dengan menggunakanterminator. Kabel yang digunakan adalah kabel sepaksi,
(coaxial kabel 50 ohm) dan penyambung RG58. Jarak maksimum kabel adalah 185
meter.
4. Topologi
Jaringan Mesh

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan
demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh
ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat
dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap
perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan
pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer
akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar
komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 =
10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak
5-1 = 4 port
5. Topologi
Jaringan Tree/Pohon
Topologi
Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star.
Seperti halnya Topologi Star,
perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada
sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam
jaringan.
Meskipun
demikian, tidak semua perangkat pada topologi tree terhubung secara langsung ke
central HUB. Sebagian perangkat memang terhubung secara langsung ke central
HUB, tetapi sebagian lainnya terhubung melalui secondary HUB (lihat gambar).
Pada
topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan
setiap perangkat ke dalam jaringan. Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan
fungsinya terbagi menjadi dua bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.
Active
HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu
komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagaiRepeater.
Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki
keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal
tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka
sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian
diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa
menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi
sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Demikian
post dari saya, selamat membaca" >>
0 komentar:
Posting Komentar